Kamis, 18 Oktober 2012

tobatnya preman sekolah







Penokohan :
Abduh (kasar)
Laila (lemah lembut)
Ibu. Syaroffah (penyabar)
Rukmam (sombong)
Vera (sombong)
Rico (sombong)
Rudi (kasar)


Sinopsis


Pagi hari, dua preman sekolah bersiri di depan pintu kelas. Mereka adalah Abduh dan rudi. Hamper dari seluruh siswa serta guru yang ada takut pada mereka berdua. Mereka sangatlah sering membuat onar di sekolah. Mereka sering memeras uang teman temannya. Rukmam, Vera dan Rico adalah sasaran utama anduh dan rudi, karena mereka bertiga adalah anak anak orang kaya di di sekolahan mereka.

Tidak hanya itu, selain diperas uang,mereka bertiga juga sering sekali dikerjai oleh Abduh dan rudi. Perbuatan Abduh dan rudi ini membuat murid murid di sekolah membenci dirinya. Abduh sebgai ketua geng sangatlah popular di sekolahnya karena saking seringnya dia keluar dan masuk ruang BK.

Abduh ini adalah seorang anak dari keluarga tidak mempu. Ayahnya telah meninggal dunia ketika ia kecil dan sekarang ia hanya tinggal dengan ibunya di sebuah rumah kontrakan kecil. Perbuatan Abduh yang liar tak terkontrol ini membuat ibunya sering sakit sakitan. Abduh sering kali memerahi ibunya karena hal sangat sepele dan membuat ibunya sakit hati tetapi mesekipun begitu ibunya tetaplah sabar ia selalu berdoa agar anaknya berubah menjadi anak yang baik dan sholeh.

Suatu hari saat ia pulang sekolah bersama rudi. Ia melihat banyak sekali orang orang yang berkumpul di rumahnya. Sebelumnya ia beranggapan kalau orang orang sedang mengadakan arisan rutin di rumahnya. Ia berpikiran setelah acara itu ia akan mengambil uang arisan tersebut untuk dibuat berfoya foya. Tetapi setelah ia masuk kedalam rumah. Betapa kagetnya dia melihat seorang wanita tua tergeletak tak berdaya di depan dirinya. Ia semakin histeris ketika mengetahui kalau wanita itu adalah ibunya.

Sejak kematian ibunya, Abduh bertekad akan menjadi anak yang baik dan dapat diandalkan oleh orang lain. Rudi pun mengikuti jejak Abduh. Mereka tidak pernah lagi berbuat onar di sekolah. Lalau mereka berdua meminta maaf kepada teman temannya. Seluruh temannya begitu kaget dan tidak bisa memaafkan begitu saja, ternyata mereka bukannya malah bersyukur karena premen yang ada di sekolah mereka telah insyaf tetapi mereka malah ingin membalas dendam, terutama Rukmam,Rico dan Vera yang setiap hari dikerjai olehnya. Setiap hari cacimaki dan olok-olok dari teman-temannya bertubi-tubi kepada rudi dan Abduh. Tetapi dibalik itu semua ada seorang cewek yang malah menghibur mereka berdua.

Suatu ketika, Abduh dan rudi ini bertekad menjadi siswa terbaik se-kabupaten dengan memiliki nilai UNAS terbaik. Ketika teman teman-temannya tahu, mereka tertawa terbahak bahak. Mereka semua tidak percaya tetapi mereka berdua tidaklah putus asa. Hingga akhirnya karena rajin belajar rudi dan Abduh menjadi siswa terbaik se-kabupate sedangkan Rico, Rukmam dan Vera hany meratapi nasib mereka karena tidak lulus. Akhirnya setelah Rico, Rukmam dan Vera merasa bersalah mereka memutuskan untuk meminta maaf kepada rudi dan Abduh. Dan akhirnya mereka pun saling memaafkan.

Tobatnya Preman Sekolah

Pagi pagi preman sekolah sudah membuat masalah . Mereka adalah Abduh dan rudi. Didepan pintu kelas, setiap orang yang mau masuk kelas harus membayar uang kepada Abduh dan rudi jika mereka tidak ingin mendapat sebuah pukulan dimuka mereka. Dari kejauhan, tiga anak pejabat tinggi sedang berjalan menuju dalam kelas. Mereka adalah Rukmam, Vera dan Rico Abduh dan rudi telah menunggu mereka dari tadi.

Abduh : “ Hey! Apa kabar para pejabat cilik?(menghadang jalan mereka bertiga) buru buru y? kenapa buru buru sih santai aja lah? (memeluk Rukmam) kita main main aja dulu dulu, bener ga Rud?”
Rudi : “ Bener ntuh, lagian bel masuk kan masih lama.”
Rukmam : “Kenapa nih? Kenapa loe berdua hadang jalan kita berdua?”
Rudi : “Pura pura ga tau atau loe emang ga tau ya? Nih kan daerah kita berdua. Loe pada sebagai pendatang harus bayar pajak dunk sama kita kita. “
Rico : “Aturan nenek loe ya kali? Ini kan sekolahan ga ada pajak pajak an tau? Emang nih sekolahan punya nenek loe y? gue aja yang nyumbang banyak begini ga pernah narik pajak kayak loe berdua? Eh, loe berdua bocah ingusan dari kolong jembatan mau bertindak aneh aneh? Malas gue bayar?
Rudi : “ Apa loe barusan bilang? Bocah ingusan. Oke, jadi loe mau bayar ga nih. Gue tanya sekali lagi?”
Rico : “ Bayar? Malas y mending uang gue buat beli bakso 10 mangkok dari pada buat loe pada.”
Rudi : “Jadi gimana bos? (menoleh ke arah Abduh)
Abduh : “ (berjalan ke arah Rico dan memegang kerahnya) heh, gentong. Loe jangan sok berani main main sama kita berdua y? ini tanah emang bukan tanah nenek gue tapi ini daerah kekuasaan gue. Loe, sebagai pendatang mau ga mau harus bayar. Ya! Ga apa apa sih kalo le bertiga ga mau bayar, lagian hari ini kita juga belum punya kelinci percobaan.”
Rudi : “ loe berdua mau bayar kagak?” (kata rudi pada Vera dan Rukmam)
Vera : “Okey, gue mau bayar. Asal loe berdua mau lepasin kita bertiga.”
Abduh : “Loe berdua boleh masuk setelah bayar tapi untuk si gentong nggak. Kita mau main main dulu ama dia.loe keberatan?”
Vera : (berbisik kepada Rukmam) “Gimana mam, kalo kita ga biarin Rico bersama mereka bisa bisa kita bernasib sama kayak mereka ntuh.”
Rukmam : “okey, loe bisa bawa Rico”
Abduh : “Okey”
Vera : (mengeluarkan selembar uang 10 ribuan dari dompetnya) “Nih, duitnya!” (menyerahkan uang itu pada rudi)
Rudi : “Hah (mengatakan dengan nada tak percaya) “10 ribu ,ini ma duit cuma buat beli penthol lah gimana dengan uang makannya? Loe kan anak pejabat minim uang saku kan 100 ribu. Kurang?”
Rukmam : “Gue aja deh yang bayar”(mengeluarkan uang 100ribu dari dompetnya).
Rudi : (mengambil uang 100ribu tersebut dengan cepat dari tangan Rukmam) “Ini baru duit. Nah sekarang kalian boleh masuk”.
Rukmam : (berjalan masuk kalas sambil menengok Rico) “ sorry, co!! gue kali ini ga bisa bantu.”
Vera : “Sorry, gue kali ini juga ga bisa bantu.”
Abduh : “Rud, enaknya kita apain nih anak yang satu ini?”
Rudi : (berpikir sejenak) “Di ceburin di kolam ikan sekolahan aja, habis ntu di coreng coreng pake arang and disuruh nari ballet di depan anak anak. Pasti nanti ntu heboh banget. Hahahahahahaah” (ketawa terbahak bahak)
Abduh : “wkwkwkwk, oke laksanakan bro. tumben otaklo encer”
Rico : “Waduh, jangan deh rud. Nanti kalo gue pulang trus sakit gimana? Gue bisa di marahin mami guehabis habisan? Ampuni gue duh?”
Abduh : “Tak ada ampun lagi buatmu, dasar gentong”

Akhirnya setelah mengerjai Rico habis habisan. Abduh dan rudi bukannya masuk kelas tapi bolos sekolah. Mereka pergi ke tempat diskotik dan menggunakan uang yang mereka dapatkan tadi buat minum minuman keras. Hingga mereka berdua mabuk di tengah jalan. Kesedokan harinya mereka baru pulang kerumah masing masing. Abduh telah ditunggu dari tadi malam oleh ibunya.

Ibu Syaroffah : “Dari mana aja kamu nak, kenapa baru pagi ini kamu barusan pulang?”
Abduh :” Sudahlah bu ga usah dipikirin. Males aku ngebahasnya.”
Ibu Syaroffah :” Ya sudah sekarang masuk yuk, kamu pasti laper kan? Sudah ibu siapin tuh sarapan ntuh. Makanan kesukaan kamu.”
Abduh :” Ga ah, Abduh masih kenyang kok. Sekarang Abduh minta duit aja? Cuma 500 ribu aja. Males aku di rumah ngeladeni ibu yang ngomel terus mending Abduh pergi sama temen temen. Udah cepet?” (nada membujuk kasar)
Ibu Syaroffah : “500 ribu katamu? Uang dari mana ibu dapat uang sebanyak itu. ibu kan hanya seorang penjual jamu keliling.”
Abduh : “ Pokoknya Abduh ga mau tau, sekarang Abduh mau uang itu. cepetan?”
Ibu Syaroffah : “ Ibu ga punya uang sebanyak itu nak?”
Abduh : “Enggak, ibu pastii nyembunyiin sesuatu dari Abduh. (berjalan menuju kamar ibunya)”
Abduh lalau membongkar seluruh isi kamar ibunya. Setelah beberapa lama ternyata dia menemukan sebuah cincin.
Ibu Syaroffah : “Jangan, jangan kau ambil cincin itu nak, itu adalah cincin peninggalan ayahmu ketika ibu menikah dulu.” (sambil merebut)
Abduh :” Argh…. Dasar orang tua bawel. Sudah Abduh mau pergi dulu.” (mendorang ibunya hingga jatuh ke lantai)
Ibu Syaroffah : “ Jangan Abduh, jangan kau jual cincin peninggalan almarhum bapakmu itu. Ibu mohon, ibu mohon nak”( mengejar sambil menangis)

Abduh meinggalkan ibunya begitu saja. Layaknya ia tidak mengenal ibuny lagi. kemudian ia pergi ke pasar untuk menjual cincin itu. Lalu ia menelpon rudi.

Abduh : “Halo, rud. Loe lagi ngapain?”
Rudi : “ Gue lagi tidur tiduran aja, bosen gue ga ada kerjaan.”
Abduh : “Bagus kalo begitu, loe sekarang ikut gue ke diskotik kita minum minum sepuasnnya disana nanti. Nyante aja gue yang mbayarin kok”
Rudi : “Hah… uang dari mana loe bisa traktir gue?”
Abduh : “Udah, loe jangan banyak bacot. Loe cepet kesini. Gue udah di depan rumah loe.”
Rudi : “Okey, bos”

Akhirnya mereka pun pergi bersama ke diskotik hingga larut malam. Setelah puas seharian di diskotik akhirnya mereka berdua pulang ke rumah masing masing. Mereka pulang dengan keadaan mabuk berat. Abduh sempat mutah beberapa kali. Begitu pula dengan rudi. Ibu syaroffah yang stres melihat anaknya berubah menjadi nakal seperti itu. Pada waktu itu beliau masih memakai mukena dan masih berdoa di kamarnya.

Abduh : “Ibu!!!… ibu!!! Abduh, anak ibu pulang nih” ( masuk nyelonong dan bicara dalam keadaan mabuk)
Ibu Syaroffah : “ Kamu ini kenapa tho le? Kenapa kamu bisa mabuk mabuk an seperti ini”
Abduh :” Agh…. Pasti bawel, anak pulang bukannya di sambut dengan ceria malah diomeli. Anak muda zaman sekarang ntu ga ada yang di nasehati. Eh.. ibu hobinya comel mlulu… bosen bu.” ( bicar sambil marah)
Ibu syaroffah :” Astagfitullah…. Nyebut nak nyebut. Sekarang kamu mandi dulu sana gih dan ganti pakaian ya? Habis ntu jangan lupa shalat isya’, ibu sudah lama ga pernah lihat kamu sholat lag ntuhi.”
Abduh : “ Aduh!! Ibu ini, bawel lagi… bawel lagi. Tak bilangin ya bu, sekarang ntu dunia udah berubah, ga butuh shalat. Shalat itu ga bisa datengain kita uang. Cuma buang buang waktu aja. Kayak kita ini miskin trus. Udah ahg… dari pada dengerin ibu yang bawelnya minta ampun Abduh mau tidur dulu aja.” ( berjalan menuju kamar dengan menclang menclong)
Ibu Syaroffah : “ Astagfirullah Abduh…. Kenapa kamu bisa berubah kayak begini nak? Hati hati kalo jalan. Sini biar ibu bantu kamu masuk ke kamar.”
Abduh : “ aghr….(mendorang hingga ibunya terjatuh) ga usah sok meratiin. Abduh bisa jalan sendiri. Abduh ga perlu ibu miskin seperti ibu.”( membentak)

Kelakukan Abduh semakin hari semakin menjadi jadi. Ia tidak hanya berani pulang dengan mabuk tetapi sekarang dia sudah berani membawa cewek main keluar masuk rumah. Ibunya pun sakitnya semakin parah. Hingga suatu hari, sepulang sekolah Abduh pulang kerumah ingin meminta uang kembali pada ibunya. Rudi berada di balakannya. Betapa kagetnya dia ketika melihat banyak orang tengah berkumpul di rumahnya.

Rudi : “Apaan ntuh, kenapa di rumah loe banyak sekali orang. Masak orang orang lagi demo gara gara ibuloe ga bisa bayar cicilan utang?”
Abduh : “ Ngawur aja loe ( mendorong kepala rudi) mungkin sedang ada arisan ibu ibu kali.. wah ini kesempatan bagus ntuh, gue bisa minta uang lebih dari ibu gue.kalo begitu ayo cepetan kita kesana”

Setelah masuk rumah, Betapa kagetnya dia melihat seorang wanita tua tergeletak tak berdaya di depan dirinya. Ia semakin histeris ketika mengetahui kalau wanita itu adalah ibunya. Abduh pun tak percaya dan berjalan mendekati ibunya. Ia pun berlutut di depan mayat ibunya dan meminta maaf atas semua yang pernah ia perbuat. Ia menangis sejadi jadinya.

Abduh :” Hiks….. hiks….. bu… maafkan aku bu… kenapa ibu lebih dulu meninggalkan Abduh?… Abduh tak sanggup untuk hidup sendirian. Bu…. Kenapa ibu harus mati… maafkanlah kesalahanku selama ini… bu… selama ini Abduh telah menjadi anak yang durhaka. Abduh jaji kali ini Abduh akan berubah menjadi anak yang baik dan sholehah seperti yang ibu inginkan.” (menangis tersedu-sedu)
Rudi :” Sudahlah duh, biarkan yang tejadi berlalu….”(belum selesai ngomong)
Abduh : “ argh….. biarkan aku sendiri.”

Sejak saat itu, Abduh dan rudi berubah total, ia tidak pernah lagi membuat onar di sekolahnya. Ia menjadi anak yang sangat pendiam dan rajin belajar. Seluruh temannya begitu kaget. Mengapa Abduh dan rudi bisa berubah? Tetapi ternyata banyak dari teman temannya yang memanfaatkan hal ini untuk membalas dendam terutama Rico, Rukmam dan Vera.

Rico :”Cuih, preman sekolah ternyata bisa tobat ya, apalagi preman kayak loe berdua. Angin dari mana yang bisa membuat loe berdua bisa tobat kayak begini”
Vera : “Paling-paling juga besok sudah menjadi preman lagi yang paling ganas, tapi yakin aku ga akan takut lagi ama loe berdua.”
Rukmam : “Shit, loe berdua mau berubah. Jangna ngaco loe pada. Gue ga akan percaya selamanya kalo loeberdua bisa berubah mendjai anak yang baik.”
Laila : “Kalian ini, gimana sih? Mereka ini mau berubah malah di olok olok ini kayak begini. Orang yang niatnya baik itu hasunya di sukung sunk jangna malah di olok olok ini kayak gene.syukur syukur kalo dia tidak kembali seperti dulu.”
Vera : (mendorong pundak Laila) “ Eh… Loe ntu, jadi cewek jangan munafik deh, loe ntu sebenarnya juga punya dendam pribadi kan ama mereka berdua? Ga usah di tutup tutupi kayak gene. Munafik loe!”
Abduh : “Sudahlah Lil, tak usah kau hiraukan mereka. Mereka memang pantas kok melakukannya, aku memang yang salah kok. Untuk itu aku mau minta maaf kepada kalian bertiga atas semua yang telah aku perbuat kepada kalian?”
Laila :” Tapi duh….”
Rudi : “Abduh benar, aku juga mau minta maaf epada kalian semua. Da kalian mau kan maafin kiita berdua? Kita tak ingin ada lagi permusuhan di antara kita.”
Rico : “ Aku memaafkanmu? Jangan bermimpi deh loe aku aja yang duluminta maaf sambil berlutut aja malah loe kerjain abis abisan. Sekarang loe berdua malah minta maaf ama gue tanpa rasa salah apapun. Enak bangetloe!”
Rukmam :” Bener, co! gue juga males banget maafin mereka, balikin dulu uang gue… baru loe minta maaf di depan gue sambil sujud, mungkin gue bisa maafin loe berdua”
Vera : “Bener mam, gue juga ga rela maafin mereka sebelum kita bisa membalas semua yang telah mereka lakukan kepada kita bertiga.”
Rico : “Sudah kita pergi aja yuk, ngapain kita harus ngurus masalah mereka berdua kayak orang kurang kerjaan aja.”
Vera : “Kita ke kantin aja yuk, gue laper banget nih”
Rukman : “Ayo” (beranjak pergi)
Abduh :”Laila, kenapa loe malah mbelain gue waktu mereka bertiga menghina gue. Bukannya kita berdua ini juga sering nyekitin hati loe?”
Rudi : “ Iya, kenapa loe ga ngolok kita berdua. Padahal loe kalo mau kita ga akan balas kok. Silahkan aja!”
Laila : “Sudahlah, tak usah kalian ungkit lagi masalah yang lalu itu, biarlah yang lalu itu berlalu dengan sendirinya. Lagi pula aku sudah tidak ada dendam lagi kok ama kalian berdua. Malah an aku juga ikut seneng kalian bisa berubah seperti ini.”
Rudi : “Loe emang cewek yang baaik Lil”
Laila : “Jangan begitu”( tersipu malu)

Suatu ketika, Abduh dan rudi ini bertekad menjadi siswa terbaik se-kabupaten dengan memiliki nilai UNAS terbaik. Ketika teman teman-temannya tahu, mereka tertawa terbahak bahak.

Rico :” Hahahaha… jadi loe berdua bertekad mau jadi yang tebaik se- kabupaten. Jangan bermimpi dehloe. Gue aja nih y? anak terpandai satu sekolahan ga pernah ngimpi kayak begitu, karena itu suatu yang tidak mungkin. Loe berdua kan bodohnya minta ampun jangan berharap deh.”
Rukmam : “Gue aja nih y? yang belajar tiap hari ga yakin bisa jadi yang terbaik, ehh… elo yang masih cupu begitu mau jadi yang terbaik. Sadar donk?”
Vera : “Kita aja anak pejabat yang setiap hari les di beberapa LBB aja ga yakin masuk 5 besar se-kabupaten. Elo yang bodohnya berpangkat mau jadi yang terbaik. Paling paling lulus aja masih kemungkinan.”
Rudi :”Memang kita dari golongan anak yang tidak mampu, tapi ingat kesempatan itu datang kepada siapapun. Kalo emang loe bisa, kenapa kita tidak bisa? Ya bisa dunk. Kita kan sama-sama makan nasinya masak ga bisa sih.”
Rukmam : “Okey, kalo begitu kita bertarung siapa yang akan menjadi yang terbaik.”
Abduh : “Oke, gue trimu tantangan loe bertiga”
Rico : “Paling paling melawan mereka berdua kita tak perlu belajar pun bisa menang, benar ga ?”
Vera : “Bener, ga usah belajar paling menang”
Untuk memenangkan pertarungan ini rudi dan Abduh harus belajar dengan giat. Tetapi masalahnya mereka tidak punya uang sama sekali. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ngamen pada siang hari dan belajar extra pada malam harinya.
Abduh :”(menyanyi)
Rudi :” Panas banget duh, gue ga kuat lagi nih”
Abduh :” Tahan rud, demi mendapatkan kemenangan itu.”
Rudi : “ oke deh”

Ketika mereka sedang mengamen di sebuah mobil mewah hitam, mereka bertemu dengan
Vera, Rukmam dan Rico yang ternyata pemilim dari mobil hitam ini.

Rico :” hah… ternyata memang benar tidak perlu repot repot belajar melawan kalian berdua.”
Vera :” Iya benar, kita kita aja siang siang begini mau pergi les, eh loe berdua malah ngamen di tengah jalan. Ga tau malu loe?”
Rico :” Ini gue punya uang 100ribu buat loe, gratis kok mumpung kita lagi baik hati? nih ( menyodorkan uang 100ribuan ke arah rudi)
Rudi : (menjulurkan tangan untuk mengambil uang tersebut)
Rico : Cuih (meludah tepat diatas tangan rudi). Hahahahahahahaha makan ntu ludah gue”
Vera&Rukmam: “hahahahahahahah, mampus loe, mau aja dikerjain)

Rudi yang dari tadi kelelahan lepas kendali, dia lalu menuju ke arah Rico dan ketika akan memukulnya ternyata lampu merah telah berganti hijau. Rico dan teman temannya berhasil mealrikan diri.

Abduh : “Sudahlah rud, jangan kau ambil hati. Biarlah mereka merasakan yang pernah kita rasakan sebelumnya. Sekarang gantian biarlah kita merasakan apa yang telah mereka rasakan dulu. Jadi sabar aja, oke?”
Rudi :” baiklah”

Setelah mati-matian mereka berdua mencari uang untuk membeli buku, akhirnya kesampaian juga. Mereka belajar dengan tekun tiap hari. Dan pada akhirnya mereka menjadi siswa terbaik se-kabupaten sedangkan Vera, Rukmam dan Rico tidak lulus ujian nasional lantaran terlalu meremehkannya.

Laila : “Selamat y duh? (menyalami Abduh) selamat juga ya rud?(menyalami rudi). Selamat kalian telah terpilih menjadi siswa terbaik se-kabupaten.”
Abduh :” Sama-sama y Lil! Aku juga mau ngucapin trima kasih buat elo yang mau nemenin kita belajar selama ini”
Rudi :” Iya Lil kalo misalnya y? kita tidak punya temen seperti kamu mungkin kita ga bisa jadi yang terbaik seperti ini?”
Laila :” Alah, jangan terlalu berlebiah namanya juag temen kita harus saling tolong menolong.”
Abduh :” eh.. Lil ngomong ngomong loe tau g dimana Rico, Vera ma Rukmam.”
Laila : “ em…. kayaknya sih tadi ada di kelas, mereka kayaknya sedih banget deh setelah tau mereka tidak lulus”
Rudi :” Syukurin… biar mereka tau rasa”
Abduh : “Gimana kalo kita ke mereka aja, kita hibur mereka. Kasihan mereka.”

(Sampai di kelas)

Abduh : “hai mam.”
Rukmam : “Wat apa loe bertiga datang ke sini? Loe mau pamer y karena uadah jadi pemenang petarungan kita atoo loe mau ngolok-nglok in kita karena kita tidak lulus ujian nasional?”
Abduh : “Ga kok, gue d ateng ke sini Cuma mau ngajakinloe semua makan di kantin. Habis dari tadi muka kalian murung terus sih”
Rico : “Emm… duh hati loe baik banget y? sory y buat kesalahan gue ke elo ma rudi. Gue khilaf duh… loemau maafin gue kan?”
Vera : “ Gue juga mau minta maaf ya duh? ma loe rud? Loe berdua mau maafin gue kan?”
Rukmam : “sorry ya duh! Gue udah nuduh loe dengan yang tidak tidak. Gue juga mau minta maaf atas semua salah gue ke elo?
Abduh : “Kita berdua mau kok maafin loe bertiga, kita juga mau minta maaf y buat yang dulu dulu?”
Rico :”Iya kita udah maafin kok”
Rudi :” Kalo begitu untuk ngerayain hari ini, kita pergi ke kantin biar gue yang traktir?”
Abduh : “ayukkkk” ( berjalan bersam sama menuju kantin)
Akhirnya, mereka dapat hidup rukun. Walaupun sebelumnya ada pertentangan di antara mereka.


Gufron Hadi

aku ingin sekolah







Kisah ini menceritakan seorang kakak yang berjuang keras untuk menyekolahkan adik perempuannya. Namun tanpa sepengetahuan sang kakak, sang ibu telah menjodohkan adik perempuannya dengan salah satu bos di daerah itu. Sang kakak yang mengetahui hal itu tidak rela jika melihat adiknya kehilangan mimpi-mimpinya.Sang adik yang setiap pulang sekolah menjual Koran pada suatu hari bertemu dengan seseorang wanita separuh baya dengan pakaian yang mewah dan didampingi dengan pria tampan.

Melihat anak perempuan cantik yang menjual Koran untuk biaya sekolah, wanita itu pun memungut adik kecil itu untuk mendapat pendidikan dan kehidupan yang layak.Namun, sang ibu yang marah karena mengetahui hal ini tidak bisa menahan amarahnya. Oleh karena itu,sang kakak yang inginmewujudkan mimpi adiknya itu rela menggantikan posisi adiknya untuk di nikahkan dengan Bos di daerah itu.

Apakah yang terjadi jika sang adik mengetahui hal tersebut? Jalan manakah yang akan di pilih adik kecil itu?


AKU INGIN SEKOLAH

(Theme song Ari Laso; mengejar matahari. Para pemain masuk, mengenalkan diri)

( pentas di setting terminal, Dian dan Prita berjualan Koran.) (pemain berkeliling di sekitar panggung dan penonton dengan pakaian yang kurang layak.)

Dian : Koran, Koran 3x.
Prita : berita hangat, berita hangat 3x.

( mereka pun duduk karena kelelahan)

Prita : minum dulu de..
Dian : terima kasih kak..
Prita : bagaimana sekolah mu de? Apakah lancar?
Dian : Alhamdulillah kak! Kemarin saya mendapat nilai terbesar pada ulangan fisika!
Prita : wah hebat!
Dian : tapi kak, bu guru sering mendatangi aku. Sudah hampir 3 bulan aku belum membayar uang sekolah…
Prita : jangan bersedih de, kakak akan terus berjuang untuk membiayai sekolahmu, asal kamu tetap semangat belajar, oke?

D’Masiv – Jangan menyerah

(sementara itu masuk juragan daerah yang jahat dengan anak buahnya ) (iwan fals ; Bento)

Prita : pak ? korannya pak?

(juragan melirik)

Dian : berita hangat pak?
Asep B : huahahaha… anak kecil, berjualan Koran di pinggir jalan,dasar orang pinggiran, pergi sana!
Prita : maaf pak, tolong jangan usir kami. Bisakah bapak memberikan sedikit belas kasih untuk membeli Koran kami?
Dian : kakak? Apa yang kakak lakukan?
Asep B : huhahaha, hei? Apakah kalian anak dari Wulan?
Prita : benar pak.
Asep B : saya tidak tau jika Wulan memiliki anak gadis di rumahnya..

(dengan senyum penuh kepicikkan, Asep menatap dian)

Prita : maaf pak ( prita memotong pandangan Asep)
Asep B : hahahaha… ini ini, tolong ambil sedikit. (mengeluarkan uang selembaran hingga berjatuhan)
Prita : ha…? (terkaget melihat uang dengan jumlah yang begitu banyak)
Dian : it, itu semua uang bapak?
Asep B : tentu saja, saya orang kaya..! hahaha… ini tolong ambil untuk membeli pakaian dan beberapa alat rias.(Iwan fals - Bento )
Prita : maaf pak, kami tidak bisa menerima uang sebanyak itu.
Dian : tapi kak, itu kan…
Prita : sudah dian,ayo kita pulang.
Asep b : hei, pergi kemana kalian? Dasar tidak tau di untung!!

(dian dan prita pun pergi, di susul dengan Asep B) ( Para pemain keluar, setting berikutnya rumah, dengan tikar. Ibu Wulan dengan keleng d tangannya.)

Bu Wulan : bagaimana cara membuka kaleng ini? Dasar anak-anak bodoh, menyembunyikan uang di tmpat seperti ini.

(dari luar, terdengar teriakan Ibu Ambar, tetangga yang menagih hutang) (Ibu Ambar masuk)

Ibu Ambar :Wulan !? keluar kau Wulan!
Bu Wulan : ia bu, sebentar.. silahkan masuk.
Ibu Ambar : aku tak sudi masuk kerumah bau seperti selokan ini. Mana hutangmu yang kamu janjikan tempo dulu
Bu Wulan : ini bu, saya sedang berusaha mengeluarkan uangnya dari dalam kaleng ini.
Ibu Ambar : kemarikan! ( laluIbu Ambar mengocok-ngocok kalengnya) berat juga, baiklah tapi sepertinya ini masih belum cukup.
Bu Wulan : tapi bu, mana mungkin belum cukup? Isi kaleng itu mungkin saja melebihi hutang-hutang saya bu.
Ibu Ambar : hah ? apa? Eh Wulan, dengar! Kamu ngutang sama saya sudah dari 4 tahun yang lalu! Dan rumah ini, jika suamiku bukan teman dekat suamimu, sudah dari dulu saya tendang kalian dari sini!
Bu Wulan : tapi bu, berikan saya sedikit uang untuk makan malam nanti..?
Ibu Ambar : tidak!
Bu Wulan : kalau begitu berikan sedikit makanan untuk kami?
Ibu Ambar : ( dengan berat hati ia mengeluarkan selembar uang 5 ribu dan melemparkannya pada bu Wulan) Nih! Minggu depan balikin duit ini! (Ibu Ambar keluar)

( Ibu Ambar Pun pergi )

Bu Wulan : Kyaaaa…!!! Udang rebon, sampah! Dasar nenek tua!! ( menangis dan mengamuk)

( buWulan keluar, setting berikutnya jalan pulang. Dian dan kakaknya bertemu dengan teman-teman dian.)Ajeng : Dian?

Dian : eh Ajeng?
Prita : eh, teman-temannya dian ya? Dian kakak duluan ya?Kakak takut ibu marah.
Dian : ia kak. ( prita keluar)
Ayu : dian apa kabar? Kamu kemana aja?
Ajeng : ia di, kelas jadi sepi kalo ga ada kamu.
Dian : maaf ya, dua hari ini saya membantu kakak berjualan Koran. (murung)
Nia : oh… maaf ya?
Dian : saya kasihan dengan kakak ! (dian menangis)
Nia: sudah dian…
Dian : terimakasih teman, kalian yang terbaik. (berpelukan)
(masuk ibu mawar, dan Malik)
Ibu Mawar : Malik, tunggu sebentar.!
Malik : Apa lagi sih mah?
Ibu Mawar : dengerin mamah dulu! Jika kamu terus-terusan seperti ini, masa depanmu akan hancur!
Malik : ah..! terserah! ( pergi)
Ibu Mawar : Malik, Malik..!!? (bu mawar menghela napas)

( Ibu Mawar yang melihat seorang gadis kecil berjualan tiba tiba menghampirinya )

Ibu Mawar : de? Jualan Koran ya?
Dian :ia bu.
Ibu Mawar : ibu beli satu de.
Ajeng : dian, saya pulang duluan ya?
Dian : ia jeng.
Ayu : besok kamu masuk sekolah ya!?
Nia : ia di, aku tunggu ya!?
Dian : Insyaallah.. (ajeng,Ayu dan Nia keluar) dah… eh maaf bu, ini korannya.
Ibu Mawar : berapa de?
Dian : Dua ribu bu.
Ibu Mawar : yah, ibu ga ada uang kecil de..
Dian : oh, gimana ya ? saya pun belum menjual satupun Koran, jadi saya belum memiliki kembalian bu..?
Ibu Mawar : begitu ya? Oh… ia, tadi ibu dengar kamu ga masuk sekolah? Memangnya kamu sekarang kelas berapa?
Dian : kelas 8bu.
Ibu Mawar : kamu sekolah dimana ?
Dian : saya sekolah di MTs Al-Hidayah bu.
Ibu Mawar : oh… itu kan tidak jauh dengan tempat saya bekerja?
Dian : hah? Jangan-jangan ibu bekerja di perusahaan besar yang di sebelah sekolah saya?
Ibu Mawar : pemilik lebih tepatnya. Saya sebenarnya sudah lelah mengurus perusahaan sendirian, maka dari itu saya mengajarkan pada anak saya bagaimana menangani perusahaan, namun dia malah menolak.
Dian : jangan-jangan yang tadi itu?
Ibu Dian : benar. Kamu anak yang baik ya? Semoga lain kali kita bisa bertemu lagi. Sekarang saya pergi dulu ya?
Dian : ia bu,terimakasih.
Ibu Mawar : (mengeluarkan uang 100 ribu) ambil saja kembaliannya.
Dian : beneran bu, terimakasih banyak bu..!!

(dengan wajah bahagia dian pun pergi) (dian dan bu Mawar keluar)

( setting berikutnya di rumah Malik. Malik dan Maya masuk )

Maya : apa sih susahnya ngomong!? SMS gak pernah, Nelfon ga pernah..?
Malik : sayang aku tuh sibuk! Kamu tau kan ?kerjaan di kantor itu ga semudah yang kamu kira!
Maya : tapi kan bukan berarti kamu cuekin aku kaya gini..! (membuka hp dan mengirim pesan)
Malik : kamu sms siapa sayang?
Maya : bukan urusan kamu!
Malik : rendi ya?
Maya : terus kenapa? Paling engga Rendi bisa lebih perhatiin aku sekarang ini.
Malik : (Yovie And Nuno; Manusia Biasa)
Maya : sayang? Maaf, tapi sungguh, aku ga bisa nerima kamu yang kaya gini…
Malik : kamu tuh kay anak kecil tau! Ga ada dewasanya.
Maya : jadi kamu ga suka?
Malik : ck… (malik keluar)
Maya : malik,malik!? Tunggu Malik!?

(maya dan malik bertengkar.sementara itu)

Latinka – Aku Bisa Mati

( setting berikutnya di rumah, dengan tikar ) ( ibu masuk dengan cemberut)

Ibu Wulan : dimana sih anak – anak sial itu? Jam segini masih belum pada pulang? (mondar mandir)

(prita masuk)

Prita : Assalamualaikum..?
Ibu Wulan : Walaikumsalam.!(keras) mana duitnya? Mana..!!?
Prita : ini bu ? (mengeluarkan uang receh)
Ibu Wulan : apa? Kamu bilang ini uang? (melemparkan uang itu lalu menjambak rambur prita) dasar anak tidak berguna!!
Prita :ibu sakit, ampun bu, ampun…!!

(masuk Asep Barong dan anak buahnya Baron)

Asep B : assalamualaikum!?
Ibu Wulan : Walaikumsalam. Eh kang Asep..? kumaha kang damang? (salam, sun tangan)
Asep B : hahaha… WulanWulan, mana gadis yang kau janjikan? (prita kaget)
Ibu Wulan : sabar ya kang? Dian masih belum datang.
Asep B : oh.. Baron, bawa kursi saya!
Baron : siap bos!
Asep : korek!
Baron : ini tuan..
Prita : mau apa kalian di rumah kami?

Ibu Wulan : (melotot)

Asep B : Hahahaha… sudah cukup Wulan, hm… (menatap prita) gadis cantik sepertimu sudah jarang sekali.

(Prita meludah, lalu berdiri dan keluar)

Prita : tak sudi aku bertatap wajah dengan pria bajingan sepertimu!
Ibu Wulan : (menjambak prita) cepat minta maaf!
Prita : Ga!

( Geisha – Pergi Saja )

Asep B : sudah ! baron, biarkan gadis itu keluar.
Baron : siap tuan. (prita d tarik keluar)
Ibu Wulan : tunggu sebentar ya kang?
( Asep B , Baron , dan Bu Wulan keluar. Sementara itu Prita mencari kaleng tempat ia menabung.)
Prita : dimana ya ?? sayayakin saya menyimpannya disini!
Ibu Wulan : kamu pasti sedang mencari kaleng duit itu kan?
Prita : ko ibu tau ? bu tolong bu, kemballikan kaleng itu? Itu semua untuk membayar sekolah dian bu.?
Ibu Wulan : ahahaha… dian ga usah sekolah lagi, besok kita akan kaya, dan dian pun ga usah susah payah sekolah!
Prita : jangan – jangan ibu mau menjual dian kepada orang itu? Kenapa ibu bisa sekejam itu terhadap anak ibu sendiri?
Ibu Wulan : terserah ibu ! yang penting ibu bisa terlepas dari hidup susah ini !!
Prita : ibu memang kejam!

(prita berlari keluar rumah. Ibu Wulan pun keluar.) (sementara itu dian yang dalam perjalanan pulang bertemu dengan kakaknya )

Prita : dian, dian kamu jangan pulang kerumah lagi!
Dian : kenapa kak? Apa yang sedang terjadi.
Prita : pokonya kamu jangan pulang kerumah! (arif masuk) arif? Arif kemari!
Arif : ia? Ada apa?
Prita : arif tolong jaga adik saya rif? Di rumah kamu masih ada kamar kosong kan?
Arif : ada ada, tapi ini mendadak sekali, ada apa ?
Dian : kakak, ada apa kak?
Prita :pokoknya sekarang kamu pergi dulu ke rumah arif, ini ambil pakaian mu, dan ini uang tabungan kakak. Ambil ini. Besok kita akan bertemu lagi di terminal, oke.
Dian : tapi kak..?
Arif : sudah dian, sepertinya kakakmu sedang terburu-buru. (dian memeluk kakaknya)
Dian : sampai jumpa kak.

(semua keluar. Setting berikutnya kontrakan rumah arif)

Arif : silakan masuk. Anggap saja rumah sendiri.
Dian : terima kasih. Tapi anda siapa?
Arif : oh, tenang saja. Nama saya arif, saya teman lama kakakmu ko.
Dian : oh begitu ya. Syukur kalau begitu. Hem… kaleng ini apa isinya ya ?
Arif : gatau, tapi rasanya tadi dia bilang uang? Ayo kita coba buka?

(mereka membuka kaleng. Isinya uang dan perhiasan)

Dian : wah…? Banyak sekali..?
Arif : apa ini benar barang kakakmu?
Dian : entahlah. Ada surat!

(surat berisi tentang identitas barang yang d bawa prita)

Dian : oh, begitu ya. Saya harus menyusul kakak.
Arif : tunggu! Kamu ingat kanapa kata kakakmu?Kau dilarang kembali ke rumah, pasti ada suatu alasan tertentu.Mending sekarang kamu tinggal disini.Bagaimana?
Dian : makasih kak? Saya hanya masih menghawatirkan kakak dirumah.

(hari esoknya, dian berangkat sekolah. Pulang sekolah, di dekat terminal)

( ajeng, Ayu, Nia masuk)

Ajeng : kasihan ya Dian?
Nia : emangnya kenapa?
Ayu : gini, kemaren aku sama ajeng bertemu dia sewaktu pulang sekolah.
Nia : loh? Bukannya kemarin-kemarin dian ga masuk?
Ajeng : dengerin dulu. Kami bertemu dian di jalanan tempat biasa ia berjualan Koran.
Nia : oh… (dian masuk)
Ajeng : dian !!?ngapain kamu disini ??
Dian : Hmm…. ( dengan mimik muka yang gelisah )
Ayu : heiii dian..?? ko kamu bĂȘte gtu?
Dian : maaf , aku lagi galau. aku sedang menunggu kakakku. Kami membuat janji untuk bertemu disini.
Nia : hah..? galau? Galau itu apa?
Ayu : hu.. payah, ga gaul kamu!
Ajeng : eh berisik kalian!( Sambil mellirik Ayu dan Nia). Udah, jangan sedih dian… (dian menangis)

(datangibu Komala) (ibu komala masuk)

Bu komala : Dian?
Dian : ibu???? (menghapus air matanya)
Ayu : ibu ??? Darimana??
Bu Komala :Ibu habis mengantar saudara ibu yang dari Surabaya.Hmm… kalian disini lagi ngapain?
Nia : ini bu, tadi kita gak sengaja bertemu dengan Dian
Ajeng : dian lagi nunggu kakak nya bu.
Bu Komala : oh… oh ia dian, ada yang ingin ibu bicarakan denganmu. Bisakah kita bertemu dengan orangtua mu?
Dian : (tertegun) maaf bu, tapi saya tidak bisa bertemu dengan ibu saya karena suatu alasan.
Bu Komala : memangnya ada kenapa ?
Dian : sebenarnya… (Arif masuk)
Arif : dian !!?
Dian : arif ? ada apa rif?
Arif : cepat ikut saya, ini masalah kakakmu!
Dian : apa? Kakak? Memangnya ada apa dengan kakak? (bu mawar masuk)
Bu Komala : tunggu dian, ada seseorang ingin bertemu denganmu! Dan ini dia orangnya.
Dian : bu mawar?
Bu Mawar : hai dian…
Arif : maaf bu, tapi ada hal penting yang harus kami lakukan. Ayo dian ! (memaksa dian)
Dian : tapi…

(dian dan arif keluar, di ikuti teman dian. Saat dian keluar, tak sengaja dian bertubrukan dengan Malik, lalu terjadi kontak mata) ( Malik tertegun, bingung )

Bu Mawar : ibu komala? Kemana anak itu akan membawa dian ?
Bu Komala : entahlah, tapi sepertinya ada yang tak beres.
Bu Mawar : kalo begitu kita ikuti mereka saja!?
Bu Komala : maaf bu, saya tidak bias,saya ada urusan penting.
Malik : sepertinya kita harus cepat mah! Mereka keburu jauh..
Bu Mawar : benar, ayo!

( semua keluar, setting berikutnya rumah dian. Dian dan Arif masuk.)

Dian : dimana kakak ?
Arif : tunggu sebentar. (buWulan masuk menangkap Dian. Asep B dan anak buahnya masuk)
Asep B : bravo bravo..! bagus sekali! Hahaha…
Dian : Ibu? Ibu tolong lepaskan saya bu!
Bu Wulan : Diam! Dasar anak ga tau di untung!
Dian : kakak, dimana kakak?
Asep B : mmaksudmu wanita ini ? hahaha…
Dian : kakak!? (dian di lepas, memeluk kakak yang tak berdaya.) (costum kakak berantakan)( Apa yang terjadi kak? Apa yang terjadi? )
Prita : pergi de, cepat pergi!
Asep B : kerja bagus, kerja bagus, ini imbalanmu. (mengeluarkan uang)
Arif : hahaha… bukan apa-apa. Terima kasih tuan.
Dian : Arif ? jadi kamu ?
Arif : haha.. benar! Maaf, uang ini membuatku gila! Hahaha… sampai jumpa. (arif keluar)
Dian : ada apa ini bu? Kenapa jadi seperti ini?
Bu Wulan : kau tau, berapa banyak uang yang ibu dapatkan jika kau dinikahi kang Asep? Ibu akan kaya nak! Ibu akan kaya raya! Hahaha…
Dian : jadi? Ibu berniat menjual saya? Tidak bu, saya masih ingin melanjutkan sekolah! (menangis)
Bu Wulan : untuk apa kau terus sekolah? Sekolah hanya untuk orang-orang kaya! Orang miskin seperti kita hanya menjadi bulan-bulanan pihak sekolah!
Dian : tapi bu, ilmu adalah hak siapapun! Setiap orang di muka bumi, laki-laki, perempuan, tua, muda, kaya , dan miskin, mereka semua berhak untuk merasakan pendidikan dan mereka pun berhak mendapat ilmu!
Bu Wulan : lalu darimana biaya untuk sekolahmu? Dari hasil berjualan Koran?Lalu mana untuk kita makan sehari-hari? Ibu bekerja menjadi buruh pun tidakk cukup!
Dian : masih ada pemerintah yang akan membiayai sekolah saya bu!?
Bu Wulan : persetan dengan pemerintah! Mereka hanya membuat janji-janji palsu! Mereka memakan semua uang Negara untuk memuaskan perut mereka! Tak ada satupun diantara mereka yang melirik orang miskin seperti kita! Kau mengerti!?

(Malik masuk dengan teman-teman dian, dan ibu Mawar)

Malik : saya mengerti. Saya mengerti semua penderitaan kalian.

(semua melotot)

Asep B : siapa anak ini ?
Malik : saya bukan siapa-siapa. Dan saya tak ingin mengikuti urusan kalian.Tapi, saya memiliki urusan yang penting dengan gadis ini.( sambil menunjuk kearah dian ) ( dian kaget, dan melirik Malik )
Asep B : bagus juga bicaramu. Baron?Buat dia untuk berlutut.
Baron : siap tuan. Kemari! (pemain lain kepinggir masih dalam posisi dan keadaan yang sama.) hiah…!!! (baron menyerang Malik. Malik melawan dan Baron kalah.)
Bu Mawar : Malik ..!?
Malik : sudah cukup. Aku tak ingin ada lagi yang terluka.
Asep B : berengsek! Berani kau ya..!!? awas kalian! Baron, ayo pergi!
Baron : tunggu tuan! (baron dan asep B keluar)
Bu Wulan : kau..!! (menyerang Malik)
Malik : tunggu bu. Yang ibu inginkan uang kan? Ini, ambil seberapa banyak yang ibu mau.Tapi, biarkan kami membawa putri ibu bersama kami.
Bu Wulan : hah… baik, tapi…
Bu Mawar : saya mengerti, jika anda kekurangan uang, saya akan memberikan sedikit uang setiap minggunya.
Bu Wulan : saya mengerti. Hahaha… kalo begitu, dah…”

(buWulan keluar. Pemain berkumpul mengitari Dian dan kakaknya)

Theme song:ost. 49 DAYS

Dian : kakak,? Bangun kak?
Ayu : kita harus membawanya kerumah sakit! Ayo!
Prita : tidak, saya tidak apa-apa…
Dian : tapi kak? Kenapa tubuh kakak penuh dengan luka seperti ini?
Prita : tidak apa-apa ko de… oh ia, bagaimana sekolahmu? (semua menangis)
Dian :……hikshiks… (menangis sambil menundukkan kepala)

( Bu Mawar masuk )

Bu Mawar : Ibu yang akan membiayai sekolah adik mu. Tidak hanya Dian, kamu pun akan ibu biayai untuk melanjutkan lagi sekolah
Dian : Benarkah itu bu ????
Bu Mawar : Tentu saja… ibu akan mengangkat kalian sebagai anak ibu, dan kalian mulai sekarang akan tinggal bersama ibu.
Prita : terima kasih bu, terima kasih banyak.Hmmm…Malik?Aku tak menyangka bisa bertemu lagi denganmu.
Malik :Prita?? sudah lama ya kita gak bertemu?
Bu Mawar : Malik? Prita ini jangan-jangan..?
Malik : ia bu. Dialah orang pertama yang mampu menyelesaikan teka teki fenomena badai matahari, dan dia juga yang mampu menembus dokumen kantor dari computer sekolah. Dialah orang yang ibu cari.
Ajeng : maaf, tapi sepertinya ini bukan saat yang tepat untuk bernostalgia.
Bu Mawar : benar, ayo bawa prita ke rumah sakit!(sementara itu, prita dan dian, juga beserta bu Mawar pergi ke rumah sakit. Semua pemain keluar.)

Beberapa tahun kemudian……. Dian kini telah tumbuh menjadi gadis yang pintar, sekarang dia bersekolah di salah satu SMA terfavorite di Jakarta.

(Di sekolah Dian, terlihat dian dan teman temannya sedang asyik berbincang-bincang. Dian yang dulunya seorang gadis yang pemurung kini menjadi ceria

Nia : Beruntung yah kamu dian bisa bertemu dengan ibu mawar yang baiikkkk banget….sampe sampe sekarang kamu bisa ngelanjutin sekolah lagi bareng bareng kita.
Dian : Iya…aku memang beruntunggggg bangeett….pokok nya aku harus jadi seseorang yang sukses supaya aku bisa membalas semua kebaikan bu mawar dan Kak Malik juga kakak ku, Kak Prita
Ayu : hmm… aku turut bahagia Dian, semoga apa yang kamu impikan dapat terwujud
Dian : Aminnn…Makasih yah Ayu
Ajeng : Semoga…kebersamaan kita ini gak akan pernah berakhir sampai nanti
Ayu : Iya…aku juga berharap seperti itu

(adegan berikutnya Malik dan Maya masuk.)

Sementara itu, Malik anak dari bu mawar yang awalnya tidak bersedia untuk meneruskan perusahaan ibu nya kini telah menjadi direktur utama diPerusuhaan itu.

( Terlihat malik sedang bersama dengan kekasih nya )

Maya : kamu kenapa sayang?
Malik : kita sudah tidak bisa main-main lagi. aku rasa hubungan kita sudah cukup sampai disini !!!
Maya : Maksud kamu????setelah semua yang kita lalui? Terus kamu mengakhiri hubungan kita gitu aja ?
Malik : aku ingin kamu memahami makna sesungguhnya hidup ini. Aku ingin kau menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Maya : Sebenarnya kamu ngomong apa sih??? apapun akan kulakukan untukmu, tapi jangan sampai kau meninggalkan ku Malik!
Malik :Apa kamu gak ngerti ?? Sebenarnya aku udah lelah dengan semua sikap sikap mu selama ini.Dan sekarang hanya satu yang aku inginkan darimu, jalanilah hidup ini dengan sebaik mungkin. . Tolong rubahlah sikapmu yang kekanak-kanakkan itu.
Maya : aku janji. Aku pun kini mulai mengerti arti hidup yang sebenarnya.Setelah mendengar kisah prita darimu, aku kini menjadi paham betapa beruntungnya aku.aku sangat bersyukur pada apa yang telah tuhan berikan.
Malik : akhirnya kamu mengerti juga maya. Aku rasa kamu kini sudah siap.
Maya : siap untuk apa? (malik bersimpuh, dan mengeluarkan cincin)
Malik : aku ingin memilikimu seutuhnya. Maukah kau mencintaiku sepanjang hayatmu?
Maya :Hah?? Maksud kamu???????
Malik : iya…. Maksud ku,, aku ingin kamu menjadikan kamu sebagai pendamping hidup ku kelak

Yovie – Janji Suci
Maya : Tapi…?? Barusan ??
Mallik : aku hanya bercanda. Jadi, maukah kau menerima pernyataan ku itu ??
Maya : Iya,, malik… aku mau

Akhirnya, kebahagiaan pun menyelimuti mereka.Prita kini telah menyelesaikan kuliah nya di Universitas Indonesia. Sekarang ia bekerja di perusahaan Bu Mawar sebagai asisten manager.Dan Malik yang baru saja melamar kekasihnya berencana untuk segera melakukan pertunangan nya dengan maya. Perusahaan Bu Mawar kini semakin maju berkat kerja keras dari prita dan juga Malik.Mereka semuapun hidup bahagia.


Gufron Hadi GanSenSe
Ex : Lampung